Senin, 19 Desember 2011

LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN


LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI
  A.    Tujuan Laporan
            Untuk mengetahui bagaimana pertumbuhan dan perkembangan tanaman itu terjadi di tempat yang terang (terkena cahaya) dan di tempat gelap (tidak terkena cahaya)
  B.     Alat dan Bahan
1.      Botol aqua 5 buah
2.      Kacang merah 6 biji
3.      Jagung 2 biji
4.      Kapas secukupnya
5.      Gunting
6.      Air
  C.    Prosedur Kerja
a.       Menyiapkan alat dan bahan.
b.      Melubangi masing-masing bagian bawah botol aqua dengan menggunakan gunting.
c.       Masukkan kapas dan air secukupnya ke dalam gelas aqua tersebut.
d.      Meletakkan biji kacang merah di atas kapas tadi , 1 gelas 2 biji.
e.       Memberi nama/tanda  pada 5 gelas aqua tadi ( A dan B).
f.       Gelas A diletakkan di tempat yang memperoleh cahaya cukup, sedangkan gelas B diletakkan di tempat yang tidak memperoleh cahaya.
g.      Mengamati pertumbuhan biji kacang merah.
h.      Menyiram tanaman tersebut setiap hari dengan air secukupnya..
  D.    Variabel penelitian
1.      Variabel bebas ( variabel yang di amati ) : proses pertumbuhan
2.      Variabel terikat ( variabel yang di kondisikan : cahaya matahari
  E.     Dasar Teori
Pertumbuhan dan Perkembangan
Pertumbuhan adalah  pertambahan jumlah sel pada suatu organisme.
Ciri-ciri pertumbuhan :          
·         sifat nya tidak dapat kembali,
·         adanya pertambahan berat,
·         diikuti proses perkembangan.

Tahap-tahap pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan:
·         petumbuhan bakal biji dan bakal buah, 
·         perkecambahan,
·         pertumbuhan


Pertumbuhan bakal biji dan bakal buah
PERTUMBUHAN BAKAL BIJI :
bakal biji akan berkembang menjadi biji dan di dalam bakal biji terdapat zigot yang nanti nya akan berkembang menjadi embrio dan terdapat endosperm.
perkembangan endosperm :
o   tubuh dan berkembang lebih dulu di bandingkan embrio 
o   kaya candangan makanan
o   monokotil : cadangan makanan dapat di gunakan sampai tahap perkecambahan
o   dikotil : cadangan makana di berikan pada kotiledon (daun biji)
perkembangan embrio :
o   diawali pembelahan zigot secara mitosis (sel basal dan sel terminal)
o   sel basal : suspensor, penghubung natara embrio dan kulit bakal biji, mengalirkan nutrien dari tumbuhan induk atau dari endosperm  sel
o   terminal : proembrio, tempat melekatnya suspensor
o    kotiledon > tonjolan proembrio  diikuti perkembangan embrio, embrio > ujung akar dan ujung batang
 struktur bji yang matang :
o   pengurangan kandungan air sekitar 5-15% dari berat biji.
o   embrio berhenti berkembang saatbiji mengalami perkencambahan. biji matang megandung embrio yang di kelilingi kotiledon, endosperm, atau keduanya
o   dikotil : punya 2 kotiledon, perkembangan embrio : epikotil<diatas kotiledon> dan hipokotil<dibawah kotiledon>. plumula<ujung batang dan sepasang calon daun>, calon akar <radikula
o    monokotil : satu kotiledon, kotiledon pada beberapa tumbuhan disebut juga skutelum (menyerap nuitrien dari endosperm selama perkecambahan).
PERKEMBANGAN BAKAL BUAH :
buah berfungsi untuk melindungi biji ketika biji di pencarkan oleh angin atau hewan. Penyerbukan merangsang perubahan hormon yang menyebabkan bakal buah berkembang. Waktu bakal buah berkembang, bagian bunga yang lain gugur dan jika tidak terjadi penyerbukan semua bagian bunga gugur dan bakal buah tidak berkembang.
Perkecambahan
·         bisa terjadi masa dormansi , masa dimana biji tidak berkembang dan tidak tumbuh karena biji kodisi lingkungan yang tidak cocok.
·         awal perkecambahan : akhir masa dormansi (ditandai dengan terjadinya proses imbibisi yaitu masuk nya air dalam biji.)
·         proses perbanyakan sel atau pembelahan aktif
·         diferensiasi : proses pertambahan jenis dan fungsi sel yang jelas.
·         organogenesis : proses pembentukan organ"
3 bagian embrio :
·         akar lembaga (radikula) : berfungsi sebagai akar
·         daun lembaga (ketiledon) : daun pertama suatu tumbuhan fungsinya : tempat menimbun makanan, alat untuk melakukan fotosintesis,alat penghisap makanan untuk embrio
·         batang lembaga (kaulikulus) : dibedakan menjadi epikotil dan hipokotil.
·         berdasarkan letak, perkecambahan di bagi 2:
·         perkecambahan epigeal : di tandai dengan bagian hipokotil terangkat keatas permukaan tanah, kotiledon melakukna proses pembelahan unutk membentuk daun
·         perkecambahan hipogeal : ditandai dengan bakal batang yang muncul ke permukaan tanah, kotiledon teteap berada di bawah tanah

Pertumbuhan
dibagi jadi 2 kelompok :
Pertumbuhan Primer : terjadi pada bagian yang aktif membelah dan tumbuh (jaringan meristem.) terdapat titik tumbuh akar dan titik tumbuh batang.
titik tumbuh akar :
tudung akar (kaliptra) menembus tanah dan berfungsi sebagai cadangan makana utuk membantiu proses pemanjangan akar.
titik tumbuh akar dikelompokan menjadi 3 ;
·         daerah pembelahan sel  : terdapat di ujung akar
·         daerah pemanjangan sel : mengalami pemanjangan dan mengalami proses diferensiasi, protoderm (akan menjadi jaringan epidermis), meristem dasar (akan menjadi jaringa dasar), prokambium (akan menjadi stele)
·         daerah diferensiasi : proses organogenesis telah berjalan sempurna sehingga lapisan epidermis terlah terdiferensiasi dengan jelas dan telah menyerap mineral" dari dalam tanah
titik tumbuh batang :
jaringan meristem pada batang yang berfungsi untuk tumbuhnya batang. Dapat di amati pada tumbuhan yang memiliki tunas berupa kancup. Primordia : daun yang muncul dari kuncup tunas. Batang juga mempunyai daerah pemanjangan sel dan akan terjadi proses diferensiasi. Jaringan meristem batang dibagi jadi 2, yaitu : meristem embrional (ditemukan pada saat perkecambahan) dan meristem kambium(ditemukan pada tumbuhan yang sudah bertumbuh).
Pertumbuhan Sekunder
           Ditandai dengan bertambahnya diameter batang. Biasanya hanya tumbuhan berbiji yang mengalami pertumbuhan sekunder. Sel-sel meristem yang terdapat di kambium aktif membelah. Pembelahan terjadi secara radial (pembelahan sel yang terdapat di sekitar xilem mengarah kedalam dan sel-sel yang terdapat di bagian floem mengarah keluar), akan membentuk lingkaran tahun.
Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan
Faktor internal :
o   faktor genetis : aktivitas metabolik yang berlangsung di dalam tumbuhan dikendalikan oleh gen-gen yang dimiliki oleh tumbuhan tersebut.
o   Faktor fisiologis : hormon-hormon yang berperan aktif dalam pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan. Hormon-hormon nya adalah:
§  Auksin : hormon untuk perpanjangan sel. Fungsi : merangsang kambium untuk membentuk floem dan xilem, memelihara elastisitas dinding sel, dan membentuk dinding sel primer.
§  Giberilin : hormon yang berfungsi sinergis (berkerja sama) dengan hormon auksin. Hormon yang mempengaruhi perkembangan dan perkecambahan embrio . fungsi : proses pembentukan biji.
§  Etilen : hormon yang berperan dalam proses pematangan buah dan kerontokan daun. Fungsi : manfaat untuk para pedagang dan distributo buah.
§  Sitokinin : hormon yang berperan dalam pembelahan sel . fungsi: merangsang pembentukan akar dan batang, menghambat dominansi apikal, mengatur pertumbuhan daun dan pucuk, memperbesar daun muda, mengatur pembentukan bunga dan buah, dan menghambat proses penuaan.
§  Asam absisat (ABA) : berperan dalam proses penuaan dan gugurnya daun. Fungsi : mempertahankan tumbuhan dari tekanan lingkungan yang buruk.
§  Kalin : berperan dalam proses organogenesis tumbuhan. Dibagi menjadi 4 kelompok yaitu: rizokalin (pembentukan akar), kaulokalin (pembentuk batang), filokalin (pembentuk daun), antokalin (pembentuk bunga)
§  Asam traumalin : berperan dalam proses regenerasi sel apabila tumbuhan mengalami kerusakan jaringan.

( Sumber : semi yanto, online, 2010 )



























F.     Data Hasil Pengamatan
Perlakuan
Hari ke

1
2
3
4
5
6
Di tempat gelap
Wadah 1
-
-
Mulai bertunas
1 cm
3 cm
7 cm

Wadah 2
-
-
-
Mulai bertunas
2 cm
6.5 cm
Di tempat terang
Wadah 1
-
Mulai bertunas
-
2 cm
15 cm
16.5 cm

Wadah 2
-
Mulai bertunas
-
1.5 cm
9 cm
13 cm











Perlakuan
Hari  ke


7
8
9
10
11
12
Di tempat gelap
Wadah 1
8.5 cm
20.4 cm
28.5 cm
29.5 cm
35.5 cm
36 cm

Wadah 2
7.5 cm
19.5 cm
26.8 cm
27.8 cm
33.5 cm
34.7 cm
Di tempat terang
Wadah 1
18.5 cm
20 cm
23.5 cm
24.5 cm
25.5 cm
27 cm

Wadah 2
15.5 cm
19 cm
19.5 cm
20 cm
21 cm
24 cm
Perlakuan
Hari ke
Rata-rata

13
14
Di tempat gelap
Wadah 1
37 cm
38 cm
17,46 cm

Wadah 2
35,5 cm
37 cm
16,49 cm
Di tempat terang
Wadah 1
28 cm
30 cm
16,39 cm

Wadah 2
25 cm
28,5 cm
14 cm











   G.    Pembahasan
            Menurut data hasil penelitian, kecambah yang disinari matahari pertumbuhannya akan terhambat karena adanya kepekaan hormon auksin yang peka terhadap matahari sedangkan kecambah yang tidak disinari matahari pertumbuhannya akan sangat cepat dikarenakan oleh kerja hormon auksin yang tidak dipengaruhi oleh matahari. Untuk kecambah yang diletakkan di tempat gelap pertumbuhan tanamannya sangat cepat. Selain itu tekstur dari batangnya sangat lemah dan cenderung warnanya pucat kekuningan. Hal ini disebabkan karena kerja hormon auksin tidak dihambat oleh sinar matahari. Sedangkan untuk tanaman kecambah yang diletakkan ditempat yang terang tingkat pertumbuhannya sedikit lebih lambat dibandingkan dengan kecambah yang diletakkan ditempat gelap, tetapi tekstur batangnya sangat kuat dan juga warnanya segar kehijauan, hal ini disebabkan karena kerja hormon auksin dihambat sinar matahari.
   H.    Kesimpulan
¨      pertumbuhan ditempat yang gelap lebih cepat tumbuhnya dibandingkan dengan di tempat yang terang.
¨      Pertumbuhan itu di pengaruhi oleh beberapa faktor, yakni faktor internak dan eksternal
¨      Faktor internal meliputi hormon dan gen
¨      Faktor eksternal meliputi air, kelembaban, suhu, cahaya.




2 komentar: