Senin, 19 Desember 2011

MAKALAH SENI BUDAYA INSTRUMEN MUSIK




 ALAT dan INSTRUMEN MUSIK   

  Alat musik merupakan sebuah instrumen yang dibuat dan di modifikasi dengan tujuan menghasilkan musik yang indah. Pada intinya, segala sesuatu yang menghasilkan suara dan dengan cara tertentu dapat diatur, bisa disebut alat musik.
Alat musik berdasarkan sumber bunyinya :
·           Idiofon merupakan alat musik yang sumber bunyinya berasal dari getaran tubuh bagian inti instrumen itu sendiri. cara memainkannya dipukul dengan alat pemukul.
Contohnya : kolintang, bonang, angklung, gong, kabasa dsb.
·           Kordofon adalah jenis instrumen musik yang sumber bunyinya berasal dari dawai atau senior. Tubuh instrumen/resonator umumnya terbuat dari kayu.
Contohnya : gitar, bass, biola, sitar, piano, dan kecapi.
·           Aerofon adalah jenis instrumen musik yang sumber bunyinya berasal dari getaran udara dalam tabung. Cara memainkannya adalah ditiup.
Contohnya : terompet, mus, harmonika, sexofone, trombone, dsb.
·           Membranofon adalah jenis alat musik yang sumber bunyinya berasal dari selaput atau membran yang terdapat pada instrumen. Cara memainkannya dipukul dengan jari tangan atau alat pemukul.
Contohnya : kendang, tifa, rebana, drum, tom-tom, dsb.
·           Elektrofon adalah jenis instrumen musik yang sumber bunyinya  berasal dari sinyal hasil osilasi (getaran) sirkuit elektronik.
Contohnya : organ dan elektron.

Kali ini kelompok kami akan membahas tiga jenis alat instrumen musik sesuai dengan perintah dari guru kami.


IDIOFON
·     Kolintang
Kolintang merupakan alat musik khas dari Minahasa (Sulawesi Utara) yang mempunyai bahan dasar yaitu kayu yang jika dipukul dapat mengeluarkan bunyi yang cukup panjang dan dapat mencapai nada-nada tinggi maupun rendah seperti kayu telur, bandaran, wenang, kakinik atau sejenisnya (jenis kayu yang agak ringan tapi cukup padat dan serat kayunya tersusun sedemikian rupa membentuk garis-garis sejajar).
Kata Kolintang berasal dari bunyi : Tong (nada rendah), Ting (nada tinggi) dan Tang (nada tengah). Dahulu Dalam bahasa daerah Minahasa untuk mengajak orang bermain kolintang: "Mari kita ber Tong Ting Tang" dengan ungkapan "Maimo Kumolintang" dan dari kebiasaan itulah muncul nama "KOLINTANG” untuk alat yang digunakan bermain. Adapun pemakaian kolintang erat hubungannya dengan kepercayaan tradisional rakyat Minahasa, seperti dalam upacara-upacara ritual sehubungan dengan pemujaan arwah para leluhur. Itulah sebabnya dengan masuknya agama kristen di Minahasa, eksistensi kolintang demikian terdesak bahkan hampir menghilang sama sekali selama ± 100th.
Setiap alat memiliki nama yang lazim dikenal. Nama atau istilah peralatan Musik kolintang selain menggunakan bahasa tersebut diatas juga memiliki nama dengan menggunakan bahasa Minahasa, dan untuk disebut lengkap alat alat tersebut berjumlah 9 buah. Tetapi untuk kalangan professional, cukup 6 buah alat sudah dapat memainkan secara lengkap.
Susunan lengkap (9 pemain) : Melody - Depan tengah Bass - Belakang kiri Cello - Belakang kanan Alat yang lain tergantung lebar panggung (2 atau 3 baris) dengan memperhatikan fungsi alat (Tenor & Alto).
Nada-nada dasar dalam alat kolintang sebagai berikut:
C = 1 3 5 Cm = 1 2 5 D = 2 4 6 Dm = 2 4 6 E = 3 5 7 Em = 3 5 7 F = 4 6 1 Fm = 4 5 1 G = 5 7 2 Gm = 5 6 2 A = 6 1 3 Am = 6 1 3 B = 7 2 4 Bm = 7 2 4

·     Angklung
Angklung adalah mitologi dari Bahasa Bali, yaitu Ang yang berarti angka (berupa not) dan klung yang berarti rusak. Jadi, jika digabungkan angklung berarti angka yang rusak.
Dalam sejarah perkembangan musik Angklung, bentuknya yang sekarang merupakan adaptasi bentuk alat musik dari Filipina.
Perkembangan musik angklung pada mulanya yaitu berasal dari bambu wulung (wulung awi) yang dimainkan dengan cara dipukul-pukul. Permainan bambu tersebut bermula untuk menghormati binatang totem dan untuk menghormati dan menghargai pemberian hasil panen padi yang banyak dan baik dari Dewi Sri yang dipercaya sebagai dewi yang memberikan kesejahteraan.
Pada masa modern ini, perkembangan musik angklung mulai berubah. Itu berawal dari Daeng Sutisna yang berhasil mengubah tangga nada petatonis menjadi diatonis (do,re,mi,fa,sol,la,si,do) pada tahun 1983. Dan perkembangan itu pun terjadi, misalnya pada KTT Asia Afrika di Bandung, Jawa Barat. Musik Angklung modern dimainkan untuk acara resmi dalam Indonesia Ultimate Diversity tersebut, yaitu dalam lagu Indonesia Raya dan beberapa lagu daerah yang terkenal seperti Rasa Sayange, Ayo Mama, Burung Kakak Tua dan Bebek Angsa.Angklung yang terbuat dari bambu hitam (wulung) tersebut merupakan angklung bertangga nada diatonis yang dapat memainkan melodi lagu-lagu tradisional maupun modern, serta dapat mengiringi melodi-melodi lagu tersebut.
·     Gong

Gong merupakan sebuah alat musik pukul yang terkenal di Asia Tenggara dan Asia Timur. Gong ini digunakan untuk alat Musik Tradisional.  Saat ini tidak banyak lagi perajin gong seperti ini.
Gong yang telah ditempa belum dapat ditentukan nadanya. Nada gong baru terbentuk setelah dibilas dan dibersihkan. Apabila nadanya masih belum sesuai, gong dikerok sehingga lapisan perunggunya menjadi lebih tipis. Di Korea Selatan disebut juga Kkwaenggwari. Tetapi kkwaenggwari yang terbuat dari logam berwarna kuningan ini dimainkan dengan cara ditopang oleh kelima jari dan dimainkan dengan cara dipukul sebuah stik pendek. Cara memegang kkwaenggwari menggunakan lima jari ini ternyata memiliki kegunaan khusus, karena satu jari (telunjuk) bisa digunakan untuk meredam getaran gong dan mengurangi volume  suara denting yang dihasilkan.


·     Bonang
Bonang adalah alat musik yang digunakan dalam gamelan Jawa. bonang juga merupakan instrumen melodi terkemuka di Degung Gamelan Sunda. Ini adalah koleksi gong kecil (kadang-kadang disebut “ceret” atau “pot”) ditempatkan secara horizontal ke string dalam bingkai kayu (rancak), baik satu atau dua baris lebar. Semua ceret memiliki bos pusat, tetapi di sekelilingnya yang bernada rendah memiliki kepala datar, sedangkan yang lebih tinggi memiliki melengkung satu. Masing-masing sesuai untuk lapangan tertentu dalam skala yang sesuai; sehingga ada yang berbeda untuk bonang pelog dan slendro. Mereka biasanya dipukul dengan tongkat berlapis (tabuh). Hal ini mirip dengan gong memeluk lain di gamelan itu, kethuk, kempyang, dan kenong.





Bonang dapat dibuat dari perunggu dipalsukan, dilas dan dingin-dipalu besi, atau kombinasi dari logam. Selain bentuk gong-berbentuk ceret, bonang ekonomis terbuat dari besi dipalu atau kuningan pelat dengan mengangkat bos sering ditemukan di desa gamelan, dalam gamelan Suriname-gaya, dan di beberapa gamelan Amerika. Bonang ini mirip dengan reong Bali.
Dalam gamelan Jawa Tengah ada tiga jenis bonang yang digunakan:
·       Panerus Bonang adalah yang tertinggi dari mereka, dan menggunakan ketel terkecil. Pada umumnya mencakup dua oktaf (kadang-kadang lebih dalam slendro pada instrumen Solo-gaya), seluas sekitar kisaran yang sama dengan saron dan peking gabungan. Ia memainkan irama tercepat bonang itu, saling layu dengan atau bermain di dua kali kecepatan dari bonang barung.
·       Barung Bonang adalah bernada satu oktaf di bawah bonang panerus, dan juga secara umum mencakup dua oktaf, kira-kira kelas yang sama dengan demung dan saron gabungan. Ini adalah salah satu instrumen yang paling penting dalam ansambel tersebut, karena banyak memberikan isyarat untuk pemain lain dalam gamelan.
·       Panembung Bonang adalah nada terendah. Hal ini lebih sering terjadi pada gamelan gaya Yogyakarta, seluas sekitar kisaran yang sama dengan slenthem dan demung gabungan. Ketika hadir dalam gamelan Solo-gaya, mungkin hanya memiliki satu baris dari enam (slendro) atau tujuh ceret terdengar dalam daftar yang sama seperti slenthem tersebut. Hal ini dicadangkan untuk repertoire yang paling keras, biasanya memainkan balungan lain dari itu.


·      https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjw5FfL98ccSAK_jRVX06MlzjPJm2cOoJkEcKhpDTNw9QjXu04hh0NaZNTfXujNRfEp9jyBB-1DtWborcjzoT4zugwBN85oe3-QWt6VNEEwlvdiET-VRuc8eSa8fFUHQJi0Bo57IV0l2hAD/s400/Kenong_1.jpgKenong
Kenong adalah Gong berbentuk periuk besar yang berbusut di tengah-tengah diperbuat daripada perunggu. Diatur melintang di atas tali yang direntang pada para-para. Kenong merupakan versi besar daripada gong yang biasanya set-set kecil. Kenong yang kedapatan dalam Joget Gamelan adalah seakan dan tiruan dari Gamelan Jawa Tengah. Digunakan dalam joget gamelan Pahang, Trengganu dan gamelan Batu Pahat. Dipalu dengan pemalu berbalut dihujungnya. Dimainkan oleh seorang pemain.


KORDOFON
·     Rebab
·         https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg8-pkhl8rtlGyADvsHu2TO5xSqH-PxpOzpGrHp8878iGoN1RgUtnIejad_aYBTLt_PZRhJhL7C5CXzWd6G7Trbj5cYv_EkGx81Tmj8eRojlCRTlnyzvZj53BdT2W3vpg42L8IXO2F9StLl/s400/Rebab_2.jpg

merupakan Alat Muzik bertali menggunakan penggesek dan mempunyai tiga utas tali daripada dawai logam. Lazimnya badan dibuat daripada kayu nangka dan berongga di bahagian dalam. Bentuk badannya lebar di bahagian atas dan liras sedikit ke bawah. Dadanya ditutup dengan kulit diperbuat daripada perut lembu yang dikeringkan. Busut kecil yang dibuat dari lilin lebah ditampal pada sebelah kiri dadanya dipanggil "susu". Disisi bahagian atas lehernya dipasang pemulas bagi melaras suaranya. Leher atau papan jari dipasang pada bahagian atas badannya. Pada bahagian atas kepalanya berukiran dan dipanggil `Pucuk Rebung'. Lehernya memanjang ke bawah menerusi badan dan hujungnya menjadi pancang dibahagian bawah di mana alat itu diletakkan berdiri bila ia dimainkan. Kayu kekuda titian tadi diletak pada tengah dadanya dan boleh diubah kedudukannya. Penggesek dibuat dari kayu dan melengkong sedikit. Tali penggesek ialah urat daripada selapuk balutan mayang kelapa dan kini digunakan tali tangsi.
Digunakan dalam muzik mengiringi Mak Yong, Peteri dan Selampit di Kelantan.
Rebab diletak berdiri didepan pemain yang duduk bersila dilantai. Rebab digesek dan sambil menggesek jari-jarinya mengawal ketegangan tali-tali penggesek. Jari-jari tangan sebelah lagi memetik atau menekan pada tali?tali di bahagian leher untuk mengeluarkan berbagai pic. Ketiga?tiga tali dilaras pada jeda perfect 4 th atau pada jeda perfect 4 th dan perfect 5 th.

·     Pipa
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgSEs8tNzpNyr4oXLBeSaWfJWyiO7PQzPQDDt2_dFnJL5-sCsXlrVgBtbBOrMSNTaPcabFMopWWa5e79z4fOY2DUG20Aq44_YeSJhGERq2MD6QCRmdWseJj4DPBcbgIkK-8F_L-QFf90CAm/s200/Pipa_1.jpgPipa adalah alat bertali mempunyai 4 tali logam. Badan dibuat dari kayu; dadanya bulat dan belakangnya cembong tetapi permukaan dadanya mendatar. Beberapa kekuda titian tali dari kayu dipasang pada papan jari seperti fret. Tali-tali diikat kepada hujung bahagian bawah badan dan pada 4 pemulas melaras disisi papan jari. Bahagian kepalanya berukir.

Pipa digunakan dalam orkestra untuk mengiringi opera Cina; juga sebagai alat solo atau mengiringi nyanyian. Cara bermain dengan memegang berdiri atas pahu pemain. Tali-tali dipetik dengan hujung-hujung jari dan kuku. Jari-jari tangan sebelah lagi diletak pada tali-tali antara fretnya untuk mengeluarkan berbagai pic bila tali-tali dipetik.




·     Gambus
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgRwEDeicsRt3uTqo41NGxXIusW6TO0yUs7-ucA0iH-PaIF1DBIeluSLn3u6c5x3VKd37ov5Gvx8sAVMBKNDWzizoIwAYwsAAt5UihRomDS5O6K21mAUQrgE68-tQ4y2WMRi8qfWcd3A2Di/s200/Gambus_1.jpgSejenis gitar bertali 6 dan membengkak di bahagian badannya hampir-hampir separuh bulat. Tali gitar diperbuat dari perut binatang atau loyang yang dipetik dengan kuku tenggiling. Badannya diukir dari sebatang kayu nangka yang berongga di dalamnya. Lehernya ditutup dengan sekeping kayu nipis dan permukaan badannya ditutup dengan kulit kambing atau kulit biawak. Gambus lazimnya dimainkan untuk hiburan persendirian, pemuzik gazal dan muziknya menyerupai tarian Melayu seperti joget dan zapin di Johor.
Dipetik bagaimana cara bermain guitar.

·     Biola
http://erabaru.net/images/stories/violin--10.jpgBiola termasuk salah satu jenis dari kelompok Violin, yang terdiri dari: biola kecil, biola menengah, biola besar dan biola bass, perbedaannya terletak pada ukurannya, namun cara berbunyi dan cara resonansinya sama. 
Biola dimainkan dengan cara digesek, pada umumnya disebut: alat musik gesek. Asal usul alat musik gesek termasuk cukup lama di dalam sejarah umat manusia, seiring dengan penyebaran kebudayaan dan perubahan sejarah, oleh karena itu di wilayah berbeda kemungkinan terdapat sebutan berbeda untuk satu alat musik yang sama, atau bisa saja sebuah sebutan yang sama tapi yang dimaksud alat musik berbeda, perlahan-lahan seiring dengan situasi endemiknya maka telah berkembang menjadi alat musik yang beraneka-ragam.


·     Cello
Violoncello, yang hampir selalu disingkat menjadi cello anggota dari keluarga biola. Orang yang memainkan cello disebut cellis. Cello adalah alat musik yang populer dalam banyak segi : sebagai instrumen tunggal, dalam musik kamar, dan juga sebagai fondasi dalam suara orkestra modern.
Cello adalah sebuah instrumen yang rumit yang terdiri atas banyak bagian. Meskipun pada umumnya dia dibuat dari kayu, beberapa bagiannya dapat dibuat dari baja atau logam-logamlainnya dan/atau bahan komposit. Dawai-dawai modern dibuat dari baja, nilon atau bahan-bahan inti sintetis lainnya, yang dilapisi dengan berbagai gulungan logam.
AEROFON

·     Harmonika
Harmonika adalah sebuah alat musik yang paling mudah dimainkan. Hanya tinggal meniup dan menghisapnya harmonika akan mengeluarkan suara yang cukup bagus. Harmonika berasal dari alat musik tradisionalChina yang bernama 'Sheng' yang telah digunakan kira-kira 5000 tahun yang lalu sejak kekaisaran Nyu-kwa.

Harmonika modern ditemukan pada tahun 1821 oleh Christian Friedrich Buschmann. Sebuah instrumen musik tiup sederhana yang terdiri dari plat-plat getar dari logam yang disusun secara horozontal dengandesain yang kurang baik dan hanya menyediakan nada tiup kromatis.
Desain awal dari Buschmann akhirnya banyak ditiru dan dimodifikasi menjadi lebih baik. Salah satu contohnya adalah harmonika buatan Richter yang merupakan desain awal dari sebuah harmonika modern. Pada tahun 1826 ia mengembangkan variasi harmonika dengan 10 lubang tetap dan 20 pelat getar dengan pemisahan fungsi pelat yang ditiup dan yang dihisap. Pada akhirnya, nada yang dibuat oleh Richter disebut sebagai nada diatonis dan merupakan nada standard harmonika.


·     Seruling
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiV6f7ASXTEqDpnk8J_i0sXn_pW5w1GzmwYBAy9pyeRNKL3yWwxA4oWg03mgsN4V8ReFTMOzq5RmZ6uhwPPHQpofoDaDoBsYEljFU4v8M9fOdvBk6A-tTVxGZbZe5_KVZ713fP3Z_oFqJZ0/s400/seruling_2.jpgAlat tiupan dibuat daripada buluh. Berbagai panjangnya dan berbagai pula jumlah lubang memetiknya.


Digunakan untuk memainkan muzik hiburan.

Ditiup pada pangkal. Seruling dipegang tegak pada mulut peniup. Bibir bawah diletak pada permukaan atas seruling dan angin ditiupkan melalui lubang kecil pada pangkal bahagian atas.


·     Nafiri
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiHIdoKxA0D0O0SYwEj2gos9vJMTdwE0ThCwSYGpLwYHvw9Scsa3tiUkXUJwlIEL7M1KjBw5PTJWIxLpI_x-sN3jVgSwbNpLtiDhqfnTkD_XgR7S_SwlkakkU-JMtz0q0UZ4dn15Ar4rr6a/s400/Nafiri_1.jpgNafiri ialah sejenis alat tiupan horn yang diperbuat dari perak dan berukuran panjang 32 inci. Ia mengeluarkan bunyi yang sayup dan menggerunkan.

Dimainkan dalam muzik nobat dalam majlis hiburan kaum kerabat diRaja, mengiringi istiadat-istiadat istana, istiadat pertabalan, hari keputeraan Sultan, perkahwinan diRaja dan upacara sambutan diRaja.

Dipegang tegak pada bibir peniup. Bibir diletak pada mulut peniup alat tiupan itu dan dibuat getaran bila udara ditiupkan ke dalam alatan itu. Pic bertukar mengikut ketegangan bibir mulut pemain.
·     Sompoton
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgs4zsWQOnwAP7SCN0EDZ5E1F8lxzwQqRfqeYTdmQYlzvzMW1QjBe7HTXkdO2X6y17jsAuBIDod4c78JxrdawXGaCUbFyklAnS6eWHU-dY-NPuTLNrM7R8OS4cjsftxLTrVeZ1-yU3Ze1AH/s400/Sompoton_1.jpgDiperbuat dari labu air yang telah dikeringkan. Lapan batang buluh kecil disusun dalam dua lapisan dan dimasukkan kebahagian buah labu tersebut dengan menebuk. Gam kelulut digunakan untuk melekatkan batang-batang buluh tersebut juga untuk menahan angin dari keluar melalui celah-celah buluh apabila tiupan dilakukan. Salah satu daripada buluh ini tidak berfungsi hanya untuk memperseimbangkan kedudukan bentuk alat tersebut. Beberapa kepingan kecil plat buluh diletakkan pada dasar tiap-tiap tepian buluh untuk menghasilkan bunyi mengikut kod muzik yang telah ditentukan.
Alat ini dimainkan oleh suku kaum Kadazan di Sabah dalam persembahan nyanyian dan tarian. Sompotan boleh dimainkan secara hiburan persendirian atau kumpulan untuk mengiringi tarian.
Pemain boleh meniup atau menyedut mulut labu dengan menutup dan membuka tiga daripada empat buluh terpendek pada hujungnya dengan tiga kecil pada dasar buluh terpendek serta hadapan dan belakang paip yang lebih panjang dengan jari tangan kiri. Ianya akan mengeluarkan nada yang bergetar dan menghasilkan satu bunyian harmoni yang merdu.

·     Saxophone
http://i45.tinypic.com/2aieslf.jpg Saxophone adalah alat musik yang masuk dalam kategori aerophone, single-reed woodwind instrument. Saat ini saxophone sangat popular digunakan dalam musik jazz, dan memiliki berbagai jenis dengan range yang berbeda-beda.
Saxophone berasal dari Belgia, dibuat oleh seorang pemain clarinet dan pembuat alat musik bernama Adolphe Sax pada awal tahun 1840. Tentang bagaimana munculnya ide pembuatan Saxophone sendiri tidak jelas, dan para ahli menyimpulkan bahwa salah satu kemungkinan adalah Saxophone lahir dari hasil eksperimen Sax dengan berbagai Clarinet, Adolphe Sax juga terkenal dengan desain ulang Bass Clarinet, dengan dua register instrument yang terpisah satu oktaf.
Walau menurut penelitian Saxophone lahir pada tahun 1841, namun lebih tepat jika tahun kelahirannya adalah pada saat Sax mempatenkan ciptaannya itu pada tahun 1846. hak paten Sax mencakupi 2 keluarga Saxophone yaitu keluarga orkestra (in C dan in F) dan keluarga band (in Bb dan in Eb).

LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN


LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI
  A.    Tujuan Laporan
            Untuk mengetahui bagaimana pertumbuhan dan perkembangan tanaman itu terjadi di tempat yang terang (terkena cahaya) dan di tempat gelap (tidak terkena cahaya)
  B.     Alat dan Bahan
1.      Botol aqua 5 buah
2.      Kacang merah 6 biji
3.      Jagung 2 biji
4.      Kapas secukupnya
5.      Gunting
6.      Air
  C.    Prosedur Kerja
a.       Menyiapkan alat dan bahan.
b.      Melubangi masing-masing bagian bawah botol aqua dengan menggunakan gunting.
c.       Masukkan kapas dan air secukupnya ke dalam gelas aqua tersebut.
d.      Meletakkan biji kacang merah di atas kapas tadi , 1 gelas 2 biji.
e.       Memberi nama/tanda  pada 5 gelas aqua tadi ( A dan B).
f.       Gelas A diletakkan di tempat yang memperoleh cahaya cukup, sedangkan gelas B diletakkan di tempat yang tidak memperoleh cahaya.
g.      Mengamati pertumbuhan biji kacang merah.
h.      Menyiram tanaman tersebut setiap hari dengan air secukupnya..
  D.    Variabel penelitian
1.      Variabel bebas ( variabel yang di amati ) : proses pertumbuhan
2.      Variabel terikat ( variabel yang di kondisikan : cahaya matahari
  E.     Dasar Teori
Pertumbuhan dan Perkembangan
Pertumbuhan adalah  pertambahan jumlah sel pada suatu organisme.
Ciri-ciri pertumbuhan :          
·         sifat nya tidak dapat kembali,
·         adanya pertambahan berat,
·         diikuti proses perkembangan.

Tahap-tahap pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan:
·         petumbuhan bakal biji dan bakal buah, 
·         perkecambahan,
·         pertumbuhan


Pertumbuhan bakal biji dan bakal buah
PERTUMBUHAN BAKAL BIJI :
bakal biji akan berkembang menjadi biji dan di dalam bakal biji terdapat zigot yang nanti nya akan berkembang menjadi embrio dan terdapat endosperm.
perkembangan endosperm :
o   tubuh dan berkembang lebih dulu di bandingkan embrio 
o   kaya candangan makanan
o   monokotil : cadangan makanan dapat di gunakan sampai tahap perkecambahan
o   dikotil : cadangan makana di berikan pada kotiledon (daun biji)
perkembangan embrio :
o   diawali pembelahan zigot secara mitosis (sel basal dan sel terminal)
o   sel basal : suspensor, penghubung natara embrio dan kulit bakal biji, mengalirkan nutrien dari tumbuhan induk atau dari endosperm  sel
o   terminal : proembrio, tempat melekatnya suspensor
o    kotiledon > tonjolan proembrio  diikuti perkembangan embrio, embrio > ujung akar dan ujung batang
 struktur bji yang matang :
o   pengurangan kandungan air sekitar 5-15% dari berat biji.
o   embrio berhenti berkembang saatbiji mengalami perkencambahan. biji matang megandung embrio yang di kelilingi kotiledon, endosperm, atau keduanya
o   dikotil : punya 2 kotiledon, perkembangan embrio : epikotil<diatas kotiledon> dan hipokotil<dibawah kotiledon>. plumula<ujung batang dan sepasang calon daun>, calon akar <radikula
o    monokotil : satu kotiledon, kotiledon pada beberapa tumbuhan disebut juga skutelum (menyerap nuitrien dari endosperm selama perkecambahan).
PERKEMBANGAN BAKAL BUAH :
buah berfungsi untuk melindungi biji ketika biji di pencarkan oleh angin atau hewan. Penyerbukan merangsang perubahan hormon yang menyebabkan bakal buah berkembang. Waktu bakal buah berkembang, bagian bunga yang lain gugur dan jika tidak terjadi penyerbukan semua bagian bunga gugur dan bakal buah tidak berkembang.
Perkecambahan
·         bisa terjadi masa dormansi , masa dimana biji tidak berkembang dan tidak tumbuh karena biji kodisi lingkungan yang tidak cocok.
·         awal perkecambahan : akhir masa dormansi (ditandai dengan terjadinya proses imbibisi yaitu masuk nya air dalam biji.)
·         proses perbanyakan sel atau pembelahan aktif
·         diferensiasi : proses pertambahan jenis dan fungsi sel yang jelas.
·         organogenesis : proses pembentukan organ"
3 bagian embrio :
·         akar lembaga (radikula) : berfungsi sebagai akar
·         daun lembaga (ketiledon) : daun pertama suatu tumbuhan fungsinya : tempat menimbun makanan, alat untuk melakukan fotosintesis,alat penghisap makanan untuk embrio
·         batang lembaga (kaulikulus) : dibedakan menjadi epikotil dan hipokotil.
·         berdasarkan letak, perkecambahan di bagi 2:
·         perkecambahan epigeal : di tandai dengan bagian hipokotil terangkat keatas permukaan tanah, kotiledon melakukna proses pembelahan unutk membentuk daun
·         perkecambahan hipogeal : ditandai dengan bakal batang yang muncul ke permukaan tanah, kotiledon teteap berada di bawah tanah

Pertumbuhan
dibagi jadi 2 kelompok :
Pertumbuhan Primer : terjadi pada bagian yang aktif membelah dan tumbuh (jaringan meristem.) terdapat titik tumbuh akar dan titik tumbuh batang.
titik tumbuh akar :
tudung akar (kaliptra) menembus tanah dan berfungsi sebagai cadangan makana utuk membantiu proses pemanjangan akar.
titik tumbuh akar dikelompokan menjadi 3 ;
·         daerah pembelahan sel  : terdapat di ujung akar
·         daerah pemanjangan sel : mengalami pemanjangan dan mengalami proses diferensiasi, protoderm (akan menjadi jaringan epidermis), meristem dasar (akan menjadi jaringa dasar), prokambium (akan menjadi stele)
·         daerah diferensiasi : proses organogenesis telah berjalan sempurna sehingga lapisan epidermis terlah terdiferensiasi dengan jelas dan telah menyerap mineral" dari dalam tanah
titik tumbuh batang :
jaringan meristem pada batang yang berfungsi untuk tumbuhnya batang. Dapat di amati pada tumbuhan yang memiliki tunas berupa kancup. Primordia : daun yang muncul dari kuncup tunas. Batang juga mempunyai daerah pemanjangan sel dan akan terjadi proses diferensiasi. Jaringan meristem batang dibagi jadi 2, yaitu : meristem embrional (ditemukan pada saat perkecambahan) dan meristem kambium(ditemukan pada tumbuhan yang sudah bertumbuh).
Pertumbuhan Sekunder
           Ditandai dengan bertambahnya diameter batang. Biasanya hanya tumbuhan berbiji yang mengalami pertumbuhan sekunder. Sel-sel meristem yang terdapat di kambium aktif membelah. Pembelahan terjadi secara radial (pembelahan sel yang terdapat di sekitar xilem mengarah kedalam dan sel-sel yang terdapat di bagian floem mengarah keluar), akan membentuk lingkaran tahun.
Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan
Faktor internal :
o   faktor genetis : aktivitas metabolik yang berlangsung di dalam tumbuhan dikendalikan oleh gen-gen yang dimiliki oleh tumbuhan tersebut.
o   Faktor fisiologis : hormon-hormon yang berperan aktif dalam pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan. Hormon-hormon nya adalah:
§  Auksin : hormon untuk perpanjangan sel. Fungsi : merangsang kambium untuk membentuk floem dan xilem, memelihara elastisitas dinding sel, dan membentuk dinding sel primer.
§  Giberilin : hormon yang berfungsi sinergis (berkerja sama) dengan hormon auksin. Hormon yang mempengaruhi perkembangan dan perkecambahan embrio . fungsi : proses pembentukan biji.
§  Etilen : hormon yang berperan dalam proses pematangan buah dan kerontokan daun. Fungsi : manfaat untuk para pedagang dan distributo buah.
§  Sitokinin : hormon yang berperan dalam pembelahan sel . fungsi: merangsang pembentukan akar dan batang, menghambat dominansi apikal, mengatur pertumbuhan daun dan pucuk, memperbesar daun muda, mengatur pembentukan bunga dan buah, dan menghambat proses penuaan.
§  Asam absisat (ABA) : berperan dalam proses penuaan dan gugurnya daun. Fungsi : mempertahankan tumbuhan dari tekanan lingkungan yang buruk.
§  Kalin : berperan dalam proses organogenesis tumbuhan. Dibagi menjadi 4 kelompok yaitu: rizokalin (pembentukan akar), kaulokalin (pembentuk batang), filokalin (pembentuk daun), antokalin (pembentuk bunga)
§  Asam traumalin : berperan dalam proses regenerasi sel apabila tumbuhan mengalami kerusakan jaringan.

( Sumber : semi yanto, online, 2010 )



























F.     Data Hasil Pengamatan
Perlakuan
Hari ke

1
2
3
4
5
6
Di tempat gelap
Wadah 1
-
-
Mulai bertunas
1 cm
3 cm
7 cm

Wadah 2
-
-
-
Mulai bertunas
2 cm
6.5 cm
Di tempat terang
Wadah 1
-
Mulai bertunas
-
2 cm
15 cm
16.5 cm

Wadah 2
-
Mulai bertunas
-
1.5 cm
9 cm
13 cm











Perlakuan
Hari  ke


7
8
9
10
11
12
Di tempat gelap
Wadah 1
8.5 cm
20.4 cm
28.5 cm
29.5 cm
35.5 cm
36 cm

Wadah 2
7.5 cm
19.5 cm
26.8 cm
27.8 cm
33.5 cm
34.7 cm
Di tempat terang
Wadah 1
18.5 cm
20 cm
23.5 cm
24.5 cm
25.5 cm
27 cm

Wadah 2
15.5 cm
19 cm
19.5 cm
20 cm
21 cm
24 cm
Perlakuan
Hari ke
Rata-rata

13
14
Di tempat gelap
Wadah 1
37 cm
38 cm
17,46 cm

Wadah 2
35,5 cm
37 cm
16,49 cm
Di tempat terang
Wadah 1
28 cm
30 cm
16,39 cm

Wadah 2
25 cm
28,5 cm
14 cm











   G.    Pembahasan
            Menurut data hasil penelitian, kecambah yang disinari matahari pertumbuhannya akan terhambat karena adanya kepekaan hormon auksin yang peka terhadap matahari sedangkan kecambah yang tidak disinari matahari pertumbuhannya akan sangat cepat dikarenakan oleh kerja hormon auksin yang tidak dipengaruhi oleh matahari. Untuk kecambah yang diletakkan di tempat gelap pertumbuhan tanamannya sangat cepat. Selain itu tekstur dari batangnya sangat lemah dan cenderung warnanya pucat kekuningan. Hal ini disebabkan karena kerja hormon auksin tidak dihambat oleh sinar matahari. Sedangkan untuk tanaman kecambah yang diletakkan ditempat yang terang tingkat pertumbuhannya sedikit lebih lambat dibandingkan dengan kecambah yang diletakkan ditempat gelap, tetapi tekstur batangnya sangat kuat dan juga warnanya segar kehijauan, hal ini disebabkan karena kerja hormon auksin dihambat sinar matahari.
   H.    Kesimpulan
¨      pertumbuhan ditempat yang gelap lebih cepat tumbuhnya dibandingkan dengan di tempat yang terang.
¨      Pertumbuhan itu di pengaruhi oleh beberapa faktor, yakni faktor internak dan eksternal
¨      Faktor internal meliputi hormon dan gen
¨      Faktor eksternal meliputi air, kelembaban, suhu, cahaya.